Jumat, 04 September 2015

Backpacker Pulau Tidung

Hai sobat terima kasih sudah mampir di Blog saya, saya ingin berbagi pengalaman bagaimana bisa pergi ke Pulau Tidung dengan budget murah tentunya banyak keberuntungan.
diawali dengan 2 minggu sebelum lebaran saya dan teman2 saya sedang mengikuti ibadah digereja, sepulang ibadah kami nongkrong dulu sebentar dan tak sengaja saya nyeletuk hehehe ada yang tau apa nyeletuk ??? nyeletuk itu bahasa sunda yg artinya tak sengaja mengeluarkan kata2 atau yg tak terpikirkan sebelumnya,, saya bilang pada teman saya bagaimana kalo libur lebaran kita pergi ke pantai ?? banyak respon positif dari teman2 saya, kami mulai mendiskusikan pantai mana yang cocok untuk kami kunjungi, dan dalam diskusi tersebut pantai ujung genteng yg menjadi target kami. namun ada kendala,, apasih kendalanya ?? Uang teman2,,, karna dari kami tak semuanya bekerja ada yg masih kuliah malah ada juga yg penggangguran,, tapi yg terpikir dibenak kami bahwa kami bisa dan kami mulai berusaha, akhirnya tanpa sepengetahuan saya teman2 saya yg belum bekerja mereka memilih untuk berjualan uang receh, sobat pasti taukan kalo pada hari sebelum lebaran banyak orang yg membutuhkan uang receh untuk dibagikan kesanak saudara, nah mereka memilih jalan itu dan ternyata hasilnya lumayan loh,,10% dari yg ditukarkan, lumayan bangetkan kalo ada yg nukar 1 juta udah dapet 100rb, ga heran tiap mau lebaran jalanan di Bandung dipenuhi para penjual uang.
Nah loh !! malah jadi ngawur,, kembali kepembahasan Backpacker Pulau Tidung, suadah nyampe mana tadi ?? oke mulai dari meminta ijin ke orang tua,, 1 minggu sebelum berangkat kita mulai meminta ijin ke orang tua masing2 agar disetujui, ibarat pepatan mintalah doa restu orang tuamu agar lanjut umurmu,, eh emang ada? hahaha ngarang...ya yg pasti pokoknya mesti ada ijin dari orang tua sobat supaya Mujizat Tuhan selalu terjadi di hidup kita.
oke ternyata ada teman kita yg tidak mendapat ijin dari orang tuanya karna orang tuanya menilai kalo pulau Ujung Genteng tidak aman, orang tuanya merekomendasikan supaya kita pergi ke Pulau Seribu karna dinilai lebih aman. dan ada juga teman kita yang dilarang bepergian di hari lebaran karna dinilai berbahaya, jadi hanya boleh berangkat setelah lebaran,, dan 3 hari sebelum lebaran kami mulai berkumpul kembali untuk mendiskusikan perihal keberangkatan,, banyak kendala yg kami alami dari mulai tidak boleh pergi ke pulau tidung dan tidak boleh berangkat pada saat lebaran, padahal saya sendiri bekerja dan hanya libur lebaran saja. Pada saat diskusi tersebut kami tidak membuahkan hasil, akhirnya kami pulang kerumah masing2. saya mulai berpikir bagaimana caranya, akhirnya pada saat saya kerja saya mulai memberanikan diri bicara kepada Bos saya untuk meminta ijin libur 2 hari setelah lebaran, akhirnya karna kebaikan dari Bos saya tersebut saya mendapat ijin, 1 masalah terpecahkan,, saya menghubungi teman saya kalo saya bisa berangkat setelah lebaran akhirnya kami mengundur waktu keberangkatan setelah lebaran, tinggal 1 masalah lagi, yaitu tujuan kita akhirnya 2 hari sebelum keberangkatan kita memutuskan kembali berdiskusi, akhirnya kami mengubah haluan, kami tidak jadi berangkat kepulau Ujung Genteng tapi beralih Kepulau Tidung. oke semua masalah terpecahkan, dan pas H-1 kami dapat kabar dari salah satu teman kami kalau dia tidak bisa ikut, sobat mau tau siapa teman kami yg tidak bisa ikut ? ya dia adalah anak dari orang tua yg melarang kami berangkat Kepulau Ujung Genteng sehingga kami beralih Kepulau Tidung,, eh ujung2nya malah dia yg tidak ikut, tapi apa boleh buat itulah pilihannya, kami tidak bisa memaksa.. akhirnya kami putuskan untuk berangkat tanpa dia,, di pagi hari di hari H saya dan teman saya berangkat ke gerbang tol Padalarang berencana mencari informasi tarif bis ke jakarta, kami dapat info kalo berangkat ke jakarta itu Rp.65.000 sekali berangkat oke kami berencana naik bis,, eh pas kami mau pulang kami bertemu dengan teman dari teman saya itu hendak membawa mobil kejakarta dan beliau sedang mencari penumpang, dan kami menawarkan diri untuk ikut, oke kami diberikan tarif Rp.50.000 inilah keberuntungan kami yang pertama,,kami setting waktu dan akhirnya kami berencana berangkat jam 2, kami kembali kerumah karna hari itu hari minggu jadi kami berangkat dulu kegereja,, ya selain kewajiban, kami juga bisa berdoa dulu di gereja agar perjalanan kami lancar, sepulang gereja kami bersiap untuk melakukan pemberangkatan akhirnya kami naik kijang Innova milik teman dari teman kami itu,, dan ternyata hanya muat 7 orang, ya lagi2 kami beruntung karna tadinya yg ingin berangkat 8 orang tapi karna 1 tidak jadi akhirnya 7 orang ,, pas sekali dengan kapasitas mobil tersebut. kamipun mulai melakukan perjalanan kami , GO GO GO PULAU TIDUNG KITA BISA hahahaa...
Setelah beberapa jam akhirnya kami sampai jg di Jakarta kami diberitahu kalo dari tempat ini kami tinggal menggunakan angkot warna merah dengan kode 02 dan tarifnya paling Rp.5.000.
akhirnya kamipun mulai mencari angkot tersebut dan akhirnya kami dapat, kami mulai nego harga dengan supir angkot tersebut, dan ternyata memang benar ungkapan dari " IBU KOTA LEBIH KEJAM DARI IBU TIRI " itu benar sekali sobat,, supir angkot tersebut menawari kami borongan dengan tarif Rp.200.000 jauh sekali dari ucapan supir teman saya tadi, akhirnya langsung kami batalkan naik angkot tersebut, kami mulai mencari jalan keluar lagi dan lagi2 keberuntungan datang lagi tenyata kami dekat dengan terminal Trans Jakarta, saya mulai pergi ke terminal tersebut dan mulai bertanya2 akhirnya kami bisa naik Trans Jakarta dengan tarif Rp.3.500 walapun harus 2 kali transit, dan kami memutuskan untuk naik Trans Jakarta,, dan ternyata muncul lg kendala sobat, kami tidak bisa membayar cash, kami harus menggunakan kartu, karna kami tidak memiliki kartu kami harus membelinya dulu senilai Rp.20.000, tapi keberuntungan kembali datang, ternyata tidak harus memakai kartu khusus bisa juga menggunakan Kartu Flash, dan ternyata salah satu teman kami memiliki kartu tersebut, akhirnya 1 kartu dipakai 7 orang,, hehehe dari pada beli kartu lg..dan kamipun naik Trans Jakarta, karna Trans Jakarta tersebut tidak memiliki jalur langsung menuju Muara Angke, kamipun diharuskan jalan dari terminal paling dekat menuju Muara Angke, ya namanya jg backpacker,, mesti banyak jalan, hehehe :) sesampai di muara angke ternyata kapal menuju Pulau Tidung baru berangkat jam 6 pagi. karna hari mulai gelap kami memutuskan bermalam di muara angke, jangan tanya hotel mana yg kami pilih, kami hanya memilih lantai dan beberapa kursi,, hehehe sedikit menyedihkan,, ya namanya jg backpacker, wkwkwkw :D ,, kami berjalan2 sebentar melihat lokasi muara angke dan sekaligus berphoto ria,,

hahaha lalalala lagi2 keberuntungan menghampiri kami, ada awak kapal yg menawari kami untuk berangkat menuju Pulau Tidung dengan tarif Rp.40.000 padahal tarif normalnya Rp.50.000 hehehe :D dan kamipun bisa langsung naik ke kapalnya dan sekaligus bermalam disana,, rasa curiga memang ada tapi dengan rasa percaya dan berdoa kami menghilangkan rasa curiga tersebut.
tadinya saya berencana untuk begadang sambil berjaga2 dan beberapa jam kemudian saya dan teman saya dikejutkan dengan adanya beberapa orang mengangkat keranda mayat, kami kaget,,dan bingung apakah keluar atau tetap lanjut menggunakan kapal tersebut,,dan kami berpikir positif kalau mayat tersebut mau dimakamkan di Pulau tidung. ya walaupun niatan saya begadang jadi buyar, saya memutuskan untuk tidur biar ga jadi pikiran,, hehehe :)
pagipun tiba dan kami mulai melihat banyak orang menaiki kapal yg kami naiki,,disitu kami tambah yakin bahwa kapal ini menuju pulau tidung, dan perjalananpun dimulai.
setibanya dipulau tidung kami pun ditawari calo penginapan dengan tarif Rp.350.000 1 rumah dengan 2 kamar, ya cukuplah untuk kami bertujuh,, sebenarnya tarif normalnya Rp.250.000 ya kami memang rugi karna menggunakan calo tetapi kalo tidak menggunakan calo kami tidak akan mendapatkan penginapan melihat banyaknya orang yang datang kesana.
kami pun mulai bersenang-senang di Pulau tersebut,, banyak hal yg kami lakukan dari mulai berenang, snorkling, dan melompat dari jembatan cinta.

 oh iya sobat saya hanya ingin memberitahu kalo sobat mau snorkling, peralatan snorkling disewakan dengan tarif Rp.35.000 di dekat pantai, tapi ada juga yg lebih murah dengan tarif Rp.25.000 bisa menyewa pada warga, karna warga juga ada yg menyewakan peralatan snorkling.
saking asiknya berenang kami tidak sadar kalau kulit kami terbakar sinar matahari, ya wajar sih kami tidak memakai sunblock,, jadi buat sobat2 yg mau berenang disana jgn lupa pakai sunblock yah,, biar kulitnya ga kebakar sinar matahari.
setelah berenang kamipun kembali kepenginapan untuk beristirahat, malamnya kami berencana mengadakan bakar ikan, kamipun mulai mencari penjual ikan, karna hari sudah mulai gelap penjual ikanpun sudah tidak ada,, kamipun mulai bertanya ke warga, ya lagi2 keberuntungan muncul, warga yg kami tanya baik sekali, beliaupun membantu kami menghubungi penjual ikan dan ya akhirnya kami mendapatkan apa yg kami inginkan, kamipun mulai membakar ikan untuk makan malam,,oh my God tenyata ikannya enak banget,, ga nyesel pokoknya,,,hahahaa :)

haripun mulai malam dan kamipun mulai beristirahat karna besok harus pulang jam keberangkatan kapal pukul 9 pagi,,kamipun setting alarm jam 6 pagi supaya kami bisa main dulu kepantai untuk berphoto-photo. Alarm pun berbunyi kami segera bergegas ke Pantai setelah beberapa jam berphoto-photo kamipun kembali kepenginapan untuk packing barang2 dan menuju ke kapal, berat rasanya harus meninggalkan pulau tersebut karna keindahannya yg begitu memukau, tapi apa boleh buat besok harus kerja,, kamipun mulai menaiki kapal menuju muara angke di kapal kami mulai berdiskusi setelah sampai muara angke akan naik apa menuju Bandung dan akhirnya kami memilih menggunakan kereta,setibanya di muara angke kamipun kembali jalan kaki menuju terminal Trans Jakarta, setibanya di terminal kami mulai bertanya-tanya ke petugas jalur mana menuju stasiun Gambir,, ya akhirnya kami tiba di stasiun gambir,, oh ternyata kami barutahu kalau stasiun gambir ternyata dekat sekali dengan Tugu Monas tadinya kami mau mampir dulu untuk berphoto-photo di Tugu Monas tapi ternyata sudah tutup karena sudah lewat jam 3 :( ,, kamipun langsung pergi ke Stasiun untuk bertanya2 kereta mana yg harus kami naiki,, kami langsung bertanya ke bagian tiket ternyata kereta paling murah menuju Bandung harus naik di Pasar Senen tapi itupun tiketnya sudah habis,,adapun kereta dari gambir tarif tiketnya Rp.85.000 itu pun berangkat jam 9 malam, ada yg Rp.120.000 berangkat jam set7 malam, itu tidak mungkin karna budget kami kurang,, akhirnya kami memutuskan naik bis di kampung rambutan,, kamipun mulau berjalan keluar dari stasiun menuju kampung Rambutan, tapi yayayaya keberuntungan datang lagi ada calo yg menawari kami naik mobil dan lagi2 mobil Kijang Innova lg,,pertama2 calo tersebut menawarkan tarif Rp.750.000 tapi kami tolak sambil pergi supaya calo tersebut menurunkan tarifnya,, heehhe sampe2 turun Rp.600.000 akhirnya kami tawar Rp.500.000 sampai2 di ambil tengah2 Rp.550.000. ya tarif akhirnya Rp.550.000 dan kamipun setuju,, ya lebih murah dibandingkan naik kereta atau harus naik bis ke kampung rambutan dan berdesakan..
dan enaknya naik mobil tersebut kita bisa langsung berangkat tanpa harus menunggu penumpang yang lain, dan akhirnya kami pun tiba di Bandung dan pulang kerumah kami masing2.
satu yang saya pikirkan perjalanan kami ini berhasil bukan karena keberuntungan tapi karna rencana Tuhan yg begitu indah buat kami, 1 yg saya tekankan untuk sobat semua kalo kita punya tujuan berpikirlah bahwa kita bisa dan mintalah ijin orang tua serta yg paling utama apapun agama sobat berdoalah selalu, karna doa mempermudah segalanya.
sekian cerita saya dan inilah sebagian dari photo2 kami dalam Trip Backpacker Pulau Tidung.